Pernah nggak sih kamu lagi ngobrol sama seseorang, terus tiba-tiba nge-blank… “Eh, siapa tadi namanya ya?” Padahal baru lima menit yang lalu orang itu ngenalin diri. Atau kamu ketemu lagi sama orang yang pernah kenalan sebelumnya, tapi otak kamu kayak nge-freeze. Aduh, malu banget nggak sih?
Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang ngalamin hal yang sama. Tapi, kenapa sih kita sering lupa nama orang? Padahal kita bisa inget detail lain kayak warna baju, topik obrolan, bahkan hal random kayak mereka suka kucing atau kopi. Nah, ternyata ada penjelasan ilmiahnya, lho!
Otak Kita Punya Prioritas
Jadi gini, otak manusia itu luar biasa, tapi dia juga punya batas. Ketika TRISULA88 kita ketemu orang baru, otak kita harus memproses banyak informasi sekaligus: wajah mereka, suara, ekspresi, dan tentu saja—nama.
Nah, sayangnya, nama sering kali dianggap “kurang penting” oleh otak. Kenapa? Karena nama biasanya nggak punya makna atau kaitan emosional langsung buat kita. Misalnya, nama “Rina” atau “Andi” itu nggak ngasih info spesifik kayak profesi, hobi, atau kepribadian orang tersebut. Jadi, otak sering banget nyimpen info lain yang dianggap lebih “berguna” duluan. Nama? Ya… nomor sekian.
Informasi Masuk Tapi Nggak “Nempel”
Inget nama seseorang juga tergantung gimana cara kita nerima informasinya. Kalau pas kenalan kita cuma basa-basi doang atau nggak fokus (misalnya sambil mikirin balasan chat dari gebetan), kemungkinan besar info nama itu nggak masuk ke memori jangka panjang. Ibaratnya cuma lewat doang di “ruang tamu” otak, tapi nggak diajak duduk.
Proses ini dalam psikologi disebut sebagai encoding. Kalau proses encoding-nya lemah—alias kita nggak benar-benar memperhatikan—ya, jangan harap bisa inget nama mereka nanti.
Nama Itu Arbitrary Banget
Fakta menarik lainnya: nama itu termasuk jenis informasi yang disebut arbitrary labels. Artinya, mereka nggak punya koneksi logis dengan hal lain. Misalnya, kalau seseorang bilang dia seorang dokter gigi, kita bisa langsung hubungin itu sama hal-hal kayak bor gigi, bau obat, atau ruang praktik. Tapi kalau dia bilang namanya “Dimas”, ya… itu aja. Nggak ada kaitan langsung ke memori lain kecuali kamu punya mantan yang namanya sama (eh, ups!).
Makanya, nama jadi lebih susah diingat karena otak nggak punya “hook” buat nyantolin info itu ke hal lain.
Stres Sosial dan Tekanan Saat Kenalan
Kadang-kadang, rasa gugup atau tekanan sosial juga bikin kita susah fokus waktu dengerin nama. Lagi perkenalan di acara networking, misalnya. Kita sibuk mikirin gimana caranya kasih kesan baik, atau malah overthinking tentang penampilan. Akhirnya, perhatian kita nggak 100% ke orang yang lagi kenalan sama kita. Lagi-lagi, nama itu cuma nyelip aja, nggak benar-benar masuk ke otak.
Cara Biar Nggak Gampang Lupa Nama
Untungnya, ada beberapa trik yang bisa bantu kita lebih gampang inget nama orang. Nih, beberapa di antaranya:
-
Ulang Nama Mereka
Setelah mereka ngenalin diri, coba ulang nama itu dalam kalimat. Misalnya, “Senang kenal kamu, Rina!” Ini bantu otak buat ngulang dan mulai proses penyimpanan. -
Asosiasikan Nama Dengan Sesuatu
Misalnya, kamu ketemu orang bernama Andi yang suka bercanda. Kamu bisa inget “Andi si lucu.” Bisa juga hubungin nama itu dengan selebriti atau teman lama kamu yang punya nama sama. -
Gunakan Nama Mereka Saat Ngobrol
Selain bikin mereka merasa dihargai, ini juga bantu kamu makin familiar dengan nama itu. -
Fokus Waktu Kenalan
Kadang kita cuma perlu tarik napas sebentar dan benar-benar dengerin. Nggak usah buru-buru mikirin respons atau basa-basi. Fokus aja dulu ke orangnya.
Jadi, kalau kamu sering lupa nama orang, bukan berarti kamu pelupa atau nggak sopan, kok. Itu cuma cara otak kita bekerja. Tapi dengan sedikit usaha dan trik kecil tadi, kita bisa lebih jago dalam nginget nama. Toh, inget nama orang itu juga bisa jadi cara kecil tapi ampuh buat ninggalin kesan baik, kan?
Coba deh praktekin pas ketemu orang baru nanti!